Friday, September 3, 2010

Mau Stamina Prima Selama Berkendara?

Saat mudik menggunakan kendaraan sendiri untuk bersilaturahim bersama sanak keluarga di kampung halaman, fisik yang prima merupakan tuntutan. Hal itu terlebih jika perjalanan dilakukan bersamaan dengan puasa. Stamina bisa terganggu lantaran sedang kurang baik.

Nah, ritual wajib untuk menempuh rute "back to kampong" tak cukup dengan mempersiapkan kendaraan. Asupan gizi penting dilakukan agar tubuh tetap segar dan aktivitas berkendara tidak terganggu.

Inilah tips buat menyegarkan tubuh

4 sehat 5 sempurna
Kalau Anda berniat jalan sesudah buka puasa atau sahur, asupan makanan jangan terlalu banyak. Khususnya buat pengemudi karena bila terlalu kenyang, maka kita bisa mengantuk.

Untuk makanan, sebaiknya pilih berdasarkan menu 4 sehat 5 sempurna. Misalnya, makanan praktis nasi goreng, bubur, atau nasi uduk boleh dikonsumsi (untuk makan malam). Namun, karena banyak mengandung karbohidrat, mengonsumsinya jangan berlebihan.

Suplemen
Pengemudi perlu suplai minuman isotonik atau vitamin. Isotonik mengandung gula, kalium, dan natrium. Kandungan kalium mempunyai fungsi penjaga keseimbangan cairan yang berguna mencegah dehidrasi. Adapun gula menambah kalori yang dibutuhkan tubuh sebagai bahan bakar.

Kalau tidak isotonik, bisa juga vitamin. Kita dianjurkan mengonsumsi zat-zat yang terdapat dalam buah-buahan. Untuk daya tahan, kita bisa konsumsi vitamin A, B, C, zinc, atau vitamin E.

Jenis pakaian
Jenis pakaian yang dikenakan berpengaruh terhadap kenyamanan mengemudi. Mungkin pengemudi lebih senang bersandal lantaran lebih praktis. Namun, ini jelas sangat berbahaya. Sebaiknya gunakan sepatu.

Untuk pakaian, jangan terlalu ketat atau bahannya memberatkan tubuh. Andry Berlianto dari Jakarta Defensive Driving Center (JDDC) menyarankan, jika perjalanan siang, maka kenakan pakaian yang bisa menyerap keringat. Jangan juga mengenakan pakaian yang bisa menyerap panas matahari (pakaian warna hitam).

Memaksimalkan kerja otak
Bila perjalanan memakan waktu lama, setiap 2 sampai 3 jam sekali, pengemudi harus istirahat dan merenggangkan otot-otot. "Kalau sudah mengemudi 2 jam, istirahat 15 menit," ungkap Andry.

Langkah itu perlu dilakukan untuk memberi waktu istirahat buat otak. "Kalau sudah istirahat dan menyetir lagi dengan waktu yang sama, istirahatnya tidak lagi 15 menit, tapi 30 menit," pinta Andry.

Yang terpenting, katanya, sebelum memulai perjalanan, calon pengemudi harus tidur sedikitnya 6 jam. Dan sebelum berangkat, tidak ada aktivitas lagi. Jadi, bangun, mandi, dan langsung berangkat.

No comments:

Post a Comment